Rabu, 05 Mei 2010

Kemendiknas Jadikan UASBN SD Sebagai Dasar Pemetaan

JAKARTA--Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal, mengatakan, sebanyak 25 persen soal Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) jenjang sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah/sekolah dasar luar biasa (SD/MI/SDLB) yang disusun oleh penyelenggara UASBN tingkat pusat akan dijadikan dasar untuk pemetaan.
''Kami akan mengecek bagaimana pencapaian mereka dari 25 persen soal yang kami buat secara nasional," ujar Fasli seusai menyaksikan penandatangan kerjasama tentang beasiswa bagi calon guru dan guru di Papua antara Pemerintah Provinsi Papua dan Yayasan Universitas Pelita Harapan di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Senin (3/5), seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.
Fasli mengatakan, berdasarkan pemetaan itu, sekolah-sekolah yang terlalu rendah standarnya akan dibantu supaya meningkat kualitasnya. "Sekolah dibantu, gurunya dibantu, dan ditambah sarana prasarananya,'' jelasnya.

Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia, yang memiliki izin untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UASBN pada sekolah/madrasah penyelenggara terdekat. UASBN juga diselenggarakan sekolah Indonesia di luar negeri, yakni Belanda, Rusia, Mesir, Saudi Arabia, Pakistan, Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, Syria, dan Filipina.
Fasli menyampaikan, pelaksanaan UASBN dilaksanakan di bawah koordinasi pemerintah daerah. Adapun kelulusannya, lanjut dia, diserahkan kepada masing-masing sekolah. "Kami percaya bahwa kombinasi antara ujian sekolah, pengamatan sehari-hari, dan hasil UASBN menjadi dasar bagi sekolah dan guru. Berapa pun tingkat kelulusannya, angka ambangnya kami serahkan penuh," tegasnya.
UASBN SD terdiri atas UASBN utama dan susulan. Untuk UASBN utama akan dilaksanakan mulai 4-6 Mei 2010. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia (50 soal), Matematika (40 soal), dan IPA (40 soal) dikerjakan selama 120 menit. Sementara, pelaksanaan UASBN susulan pada 10-12 Mei 2010.
UASBN telah dilaksanakan dua kali yaitu pada 2008 dan 2009. Secara umum, hasil UASBN 2009 cukup baik. Berdasarkan potret hasil UASBN 2009, jumlah nilai UASBN untuk tiga mata pelajaran 19,65 rata-rata 6,55 masuk predikat memuaskan. Meningkat 0,82 dari hasil UASBN 2008 18,83.
Perbandingan hasil UASBN 2008 dan 2009 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia meningkat 0,41 dari 6,59 menjadi 7,00; untuk mata pelajaran Matematika meningkat 0,11 dari 5,87 menjadi 5,98; dan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam meningkat 0,30 dari 6,37 menjadi 6,67.

2 komentar:

  1. salam alaikum,
    kawan bila mngatakan senior,
    tu salah besar, saya juga pemula dalam dunia blogging. baru 3-4 bulanan...

    sama-sama belajar kawan....

    BalasHapus
  2. bos, sys dah kirim ppt ke farhan gmail. tolong segera di koreksi. wktunya dah mepet. nuhun

    BalasHapus

Kritik dan saran serta komentar positiv sangat kami harapkan. Siapapun anda boleh memberikan komentar, kami tunggu yah !!!!