Hari ke dua pelaksanaan UAMBN di MI Islamiyah Nurrosyidiyah, mendapat sebuah kunjungan kehormatan dari pengawas pendais kementerian Agama Kota Bogor. Bapak Drs. Islahu, MSI yang diberi tugas untuk memonitoring penyelenggaraan UAMBN di MI Islamiyah oleh bapak Ketua Pokjawas Bapak Drs. Damanhuri, MM.
Monitoring UAMBN adalah hal biasa dalam pelaksanaan UAMBN, yang memonitoring bisa dari panitia tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, maupun pusat. Ada hal yang menggelikan buat saya (admin) dalam monitoring pelaksanaan UAMBN tahun ini, mengapa tidak ?, karena sehari sebelumnya (tanggal 4 April) Kepala Madrasah dikabarkan oleh Kepala MIN Kota Bogor (Ibu Hj. Tintin) untuk bersiap2 menerima kunjungan monitoring UAMBN dari Provinsi. Beberapa saat kemudian datang lagi kabar dari yang menagatasnamakan ketua MK2MI bahwa monitoring hari ini adalah monitoring BOS oleh Kanwil Kemenag. Karena ada dua pendapat yang berbeda ibu kepala Madrasah mencoba konfirmasi kepada bapak KaSubagTU tentang kejelasan monitoring yang akan berlangsung, subhanallah ... ternyata setelah dikonfirmasi kepada Bapak Kasubag "MI Islamiyah tidak termasuk Madrasah yang akan dimonitoring karena yang dimonitoring adalah yang siswanya TERBANYAK". LUARRRR Biasa pertanyaan yang kemudian timbul ... ada apa ini ?.(*suudzhon* Mode ON).
Tetapi apapun yang terjadi, semalaman kami bersiap2 untuk moinitoring yang akan terjadi pada hari ini, namun sesaat setelah bell berbunyi tanda dimulainya UAMBN hari kedua kami mendapat kabar bahwa MI Islamiyah tidak jadi dimonitoring, padahal dua orang yang memberi kabar baik kepala MIN maupun ketua MK2MI mengabarkan dengan pasti bahwa MI Islamiyah akan dimonitoring oleh kanwil dan pelaksanaan monitoringnya dilakukan di kantor kemenag (inipun sudah aneh lagi, kenapa monitoring tidak di TKP ?).
Pertanyaan demi pertanyaan pun muncul, ada apa ini -- ada apa ini - ada apa ini ????, apa maksudnya ???, sebenarnya jabatan yang paling tinggi itu KASUBAG, MK2MI, atau Kepala MIN ?.
Wallahu 'alam.
hm....hm....hm.....
BalasHapusdajjal bermain di dunia pendidikan juga rupanya....:-)
skenario yang super Aneeeehhhhhhhhhhh.....
BalasHapussaha nu ngarangna? :P
@ Pak Tegap N Bu IIS : Kita hanya bisa berdoa semoga mereka segera kembali ke jalan yang benar
BalasHapus