Dirjen Pendis |
Pendis - "Ditjen Pendidikan Islam seringkali
enggan memperlihatkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di
lingkungan Kementerian Agama sehingga berakibat minimnya pengetahuan
masyarakat tentang kualitas lembaga pendidikan Islam padahal prestasi
pendidikan Ditjen Pendis luar biasa," ungkap Prof. Dr. Nur Syam, M.Si
ketika memberikan arahan dalam acara "Kegiatan Konsultasi dan
Koordinasi Perencanaan Program Pendidikan Islam Pusat Daerah" yang
diselenggarakan oleh Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Setditjen
Pendidikan Islam pada tanggal 6-9 Mei 2012 di Bogor.
Good governance, predikat WTP (Wajar
Tanpa Pengecualian), dan hasil terbaik pun bisa dicapai dengan kerja
cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas. Dirjen Pendidikan Islam itupun
menyampaikan bahwa lembaga pendidikan Islam harus senantiasa
memperhatikan penyampaian informasi kepada publik tentang keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI. Diharapkan adanya peningkatan kualitas manajerial aparatur ke arah good governance
agar kinerja baik yang dilakukan Ditjen Pendidikan Islam dapat
diketahui oleh masyarakat. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara
memperkuat pembangunan karakter pendidikan Islam melalui media massa.
"Sebagai bukti ada enam perguruan tinggi di
lingkungan Kementerian Agama yang berada dalam perguruan tinggi terbaik
versi webometrics. Selain itu ada tujuh perguruan tinggi dan puluhan
madrasah unggulan yang memiliki standar ISO.
Maka harus ada pemetaan yang baik tentang lembaga pendidikan. Hal
tersebut sebagai jawaban atas pengeloaan anggaran pendidikan yang ada di
lingkungan Kementerian Agama RI," ujar Nur Syam.
"Status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bisa diperoleh
oleh Kementerian Agama RI pada tahun 2012 dikarenakan pengelolaan
kegiatan dan laporan keuangan telah sesuai dengan aturan yang berlaku
dan keseriusan dalam berbagai penyelenggaraan pendidikan Islam," ungkap
mantan Rektor IAIN Sunan Ampel. Nur Syam pun
berharap bahwa sebagai aparatur negara harus bekerja secara cerdas,
bekerja dengan keras dan bekerja penuh ikhlas. "Bukan sekedar beramal
seikhlasnya. Melainkan harus bekerja cerdas, kerja keras dan kerja
ikhlas untuk mencapai prestasi terbaik".
Program-program Kementerian Agama yang menjadi
prioritas pun banyak berpihak kepada rakyat. Program/Kegiatan yang
berada dalam pantauan Inpres oleh UKP4 (Unit
Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) pun sarat
akan keberhasilan pendidikan yang diselenggarakan oleh Ditjen
Pendidikan Islam.
"Tidak usah berpikir tentang politik pencitraan yang
dilakukan oleh politisi terkait program pemerintah. Kinerja yang baik
agar bermanfaat bagi rakyat sudah sepantasnya dilakukan oleh kita semua
selaku penanggungjawab pendidikan Islam. Contoh program BOS yang
alhamdulillah hingga saat kuartal pertama tersalur sebesar 35%.
Sehingga target 50% pada kuartal kedua akan memberikan rasa nyaman.
Prestasi penyaluran beasiswa miskin, rehab ruang kelas berat, dan sistem
GIS pada madrasah pun di tahun 2012 pun harus ditonjolkan sebagai prestasi,"papar Nur Syam.
Saat ini diperkirakan ada 65 ribu madrasah, kira-kira
49% yang belum terakreditasi. Kesenjangan antara lembaga pendidikan
yang terakraditasi harus diperkecil selain meningkatkan kualitasnya.
Kita targetkan semoga nanti ada 11 MAN Insan
Cendikia di seluruh Indonesia di tahun 2014, Mahad Aly pun harus
dipersiapkan untuk 10 standar nasional pendidikannya. Besaran anggaran
sertifikasi guru dan dosen harus diperhatikan, angka 2,4 triliun untuk
anggaran sertifikasi harus dipertanggungjawabkan, maka konsekuensinya
adalah para guru dan dosen harus dihukum jika tidak melaksanakan
tugasnya dengan sebaik-baiknya. Pengawas sebanyak 5 ribu orang yang
berada dalam binaan Direktorat PAI (Pendidikan
Agama Islam) juga senantiasa dipantau data dan kinerjanya dalam bentuk
fisik dan virtual oleh Ditjen Pendidikan Islam.
"Lembaga pendidikan Islam yang ada di Kementerian
Agama harus menjadi lembaga pendidikan terbaik. Untuk itu harus ada ruh,
spirit, dan etos kerja. Tanpa spirit maka tidak mungkin bisa
mengembangkan lembaga pendidikan Islam menjadi luar biasa dan bersaing
menjadi yang terbaik," papar Dirjen.
sumber : Ditjenpendis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan saran serta komentar positiv sangat kami harapkan. Siapapun anda boleh memberikan komentar, kami tunggu yah !!!!